Perkawinan
Reproduksi
Sistem Reproduksi Itik Betina Organ
reproduksi merupakan tempat memproduksi sel-sel benih (Germ cell). System
reproduksi unggas betina terdiri dari satu ovarium dan satu oviduk. Ovarium
terletak pada rongga badan sebelah kiri dan biasanya terdiri dari 5-6 folikel
yang sedang berkembang, folikel yang berwarna kuning besar yang dikenal sebagai
yolk telur dan sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan sebagai
kuning telur yang belum dewasa (Suprijatna, 2008). Perkembangan folikel
digertak oleh follicle stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitary
anterior. Ovarium yang sedang berkembang mulai mensekresikan hormon estrogen
dan progesteron. Hormone estrogen dan ovarium menyebabkan terjadinya oviduk
berkembang, meningkatkan kalsium darah, protein, lemak, vitamin, dan
bahan-bahan lain yang diperlukan untuk pembentukan telur, tulang pubis
membentang dan kloaka membesar (Suprijatna, 2008). Progesterone yang bekerja
terhadap hormone releasing factor pada hipotalamus, menyebabkan terlepasnya
luteinizing hormone (LH) dari pituitary anterior yang menyebabkan terlepasnya
sebuah yolk yang telah masak dari ovarium. Progesteron juga penting untuk
menjalankan fungsi oviduk. Ketika yolk 19 turun melalui oviduk, bahan- bahan
telur lainnya dibentuk disini (Suprijatna, 2008). Oviduk terletak pada sisi
bagian kiri rongga perut. Oviduk terbagi dalam lima bagian, dimulai dari ujung
terdekat dengan ovarium, yaitu infundibulum, magnum sebagai tempat
mensekresikan albumen, isthmus sebagai tempat mensekresikan material pembentuk
membrane kerabang, uterus atau kelenjar kerabang, dan vagina menuju kloaka
(Suprijatna, 2008). Struktur dan fungsi alat reproduksi betina pada itik menyerupai
struktur dan fungsi alat reproduksi betina pada ayam. Alat reproduksi betina
pada ternak unggas terdiri dari dua bagian yaitu ovary/ ovarium dan Oviduct.
Ovary merupakan kumpulan yolk dengan berbagai ukuran, sedangkan Oviduct
(saluran telur) terdiri dari infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina.
Pada Oviduct inilah sejumlah besar dari spermatozoa tersimpan yaitu dalam
lipatanlipatan utero vaginal junction. Sejumlah spermatozoa bergerak ke daerah
chalaziferous, disimpan kembali dan terjadi fertilisasi. Perjalanan spermatozoa
terjadi setiap hari pada saat Oviduct kosong (Sahara et al., 2009).
Komentar
Posting Komentar